Kagama Muda Goes To Mangrove
Matahari
mulai turun ke ufuk barat pada Minggu hari pertama di Februari 2015
ini. Sebuah rencana perjalanan bersama yang disusun sebelumnya akan
segera direalisasi. Berkumpul di tempat tongkrongan biasa Warung Bakmi
Jowo Perum WIKA, kemudian Kagamalovers
bergerak ke Mangrove Center Balikpapan. Tim Ijo Lumut (ikatan jomblo
lucu imut) alias Kagama Muda akan melakukan petualangan bersama membelah
Kawasan Konservasi Mangrove Balikpapan. Tidak semuanya single memang,
ada beberapa kakak-kakak senior mereka yang juga berjiwa muda turut
serta mendampingi smile emotikon.
Mangrove Center adalah kawasan hutan bakau seluas 150 hektar di Teluk Balikpapan yang dilindungi dan dibina oleh Pemkot Balikpapan. Inisiatif perlindungan konservasi ini digawangi oleh sebuah wadah masyarakat sekitar hutan yang membentuk Pokmaswas Sonneratia (nama latin salah satu jenis bakau). Di tengah-tengah himpitan berbagai macam industri di sepanjang garis pantai dan sungai di wilayah Teluk Balikpapan, Mangrove Center seakan menjadi oase bagi penikmat alam natural. Menyusuri hutan bakau melalui trek jembatan kayu dan kapal di sepanjang anak sungai, memberi pengalaman tersendiri yang tidak terlupakan. Kelompok Bekantan (monyet bule) dan buaya muara kadang-kadang turut menampakkan diri sepanjang perjalanan.
Kelelahan mengikuti perjalanan selama lebih dari satu jam, berganti senyum puas Kagama Muda mendapatkan kesempatan bercengkrama bersama alam. Semoga keakraban ini tetap terjalin tak lekang waktu.
Mangrove Center adalah kawasan hutan bakau seluas 150 hektar di Teluk Balikpapan yang dilindungi dan dibina oleh Pemkot Balikpapan. Inisiatif perlindungan konservasi ini digawangi oleh sebuah wadah masyarakat sekitar hutan yang membentuk Pokmaswas Sonneratia (nama latin salah satu jenis bakau). Di tengah-tengah himpitan berbagai macam industri di sepanjang garis pantai dan sungai di wilayah Teluk Balikpapan, Mangrove Center seakan menjadi oase bagi penikmat alam natural. Menyusuri hutan bakau melalui trek jembatan kayu dan kapal di sepanjang anak sungai, memberi pengalaman tersendiri yang tidak terlupakan. Kelompok Bekantan (monyet bule) dan buaya muara kadang-kadang turut menampakkan diri sepanjang perjalanan.
Kelelahan mengikuti perjalanan selama lebih dari satu jam, berganti senyum puas Kagama Muda mendapatkan kesempatan bercengkrama bersama alam. Semoga keakraban ini tetap terjalin tak lekang waktu.
Salam Kagama.
Komentar
Posting Komentar
Apabila anda bukan Pengguna Terdaftar atau belum punya Gmail Account, silahkan Click!(pilih) pada option (pilihan) "Anonim" (pilihan yang paling bawah).
Selanjutnya mohon tuliskan identitas anda langsung di form (lembar/kolom) komentar.