Kagama "ReFresh"

Salam Kagama,
Lho kok REFRESH??
Dalam terminologinya kira-kira ya segar atau penyegaran.
Musyawarah Nasional Kagama XII di Kendari memang salah satunya menjadi ajang "refresh" atau penyegaran kepengurusan KAGAMA. secara umum pucuk pimpinan yang terpilih adalah muka baru dan segar di lingkungan Pengurus Pusat KAGAMA. Terlepas memang sangat sulit membawa KAGAMA keluar dari lilitan patron birokrasi. Dimana sang pemimpin (Ketua) diidentikkan akan berhasil bila berasal dari pimpinan birokrasi instansi. Kalo dipimpin oleh orang diluar birokrasi akan sulit mendapatkan dukungan akses kesana-kemari, begitulah kira-kira pola pikir yang berkembang.
Namun yang perlu menjadi perhatian khusus apabila kemudian yang terjadi adalah kenyamanan birokrasi itu "membuai" KAGAMA. Seluruh program kerjanya terlaksana karena bertumpu pada saluran birokrasi. Makin langka program yang benar-benar orisinil kemandirian KAGAMA sebagai organisasi dan perorangan. "Kemerdekaan" KAGAMA untuk tidak tenggelam dalam birokrasi akan sulit terwujud, selama program kerjanya ada di bawah bayang-bayang birokrasi pemerintahan dan universitas.
Sebuah "celutukan nylekit" (bhs. Jawa) sempat muncul di "kursi deret belakang" Munas yang lalu. Tidak mudah membedakan apakah program kegiatan yang terlaksana, seperti pengabdian masyarakat dan lain-lain itu merupakan inisiatif dan dieksekusi mandiri oleh KAGAMA, atau program kegiatan Universitas dan Instansi yang "ditumpangi" karena birokratnya kebetulan adalah Pengurus KAGAMA.
Sebuah tantangan masa depan?
Setidaknya generasi pimpinan pengurus yang baru terpilih sudah punya modal dasar "fresh", tinggal melanjutkan menuju KAGAMA yang lebih segar mewarnai Indonesia. Semoga. (YUN).

Komentar

Postingan Populer