MENDADAK ITU NIKMAT



Sebuah sore tanggal 3 Desember 2014, WhatApps berdenting-denting. Ajakan untuk berkumpul merapat di sebuah warung tenda Pasar Segar Balikpapan. Selepas Ashar akan membicarakan tentang sebuah acara yang sudah lama digadang-gadang bagi Kagamalovers pemerhati dunia anak khususnya Parenting. Acara yang sudah lama ingin diadakan, tampaknya bakal berakhir mendadak.
Mendadak? Ya, tiba-tiba datang konfirmasi bahwa Narasumber Utama dan satu-satunya, memberikan waktu yang bisa beliau share on stage di Balikpapan adalah 10 Januari 2015.
Itu adalah 36 hari dari saat itu, alias 5 minggu lagi, dan dimulai dari "nol" besar.
Saat merapat seluruh yang hadir geleng-geleng kepala, galau tingkat "menara eiffel". Satu sisi betapa memang sudah lama ingin mengadakan acara Parenting bersama pakar, di sisi lain semuanya harus dieksekusi dalam 36 hari. Dan masih terpotong masa liburan akhir tahun. Mulai teknis acara, menghimpun peserta dan menghimpun dana.
Di tengah kegalauan, sebuah informasi masuk secara lisan bahwa sebuah institusi keuangan berminat untuk menjadi partner dan sponsor utama. Kami merasa separuh galau menyingkir. Pak Ketu (begitu kami menyebut Ketua Kagama Balikpapan) yang juga hadir, memberi lampu hijau. Dan, Bismillah semua sepakat, kita akan buat acara parenting itu.
Tidak membuang waktu, keesokan harinya penggalangan animo masyarakat langsung digeber via media sosial. Facebook dan Twitter Official Kagama dan Pribadi Kagamalovers dipenuhi oleh publikasi acara. Respon awal dari masyarakat langsung masuk dengan melakukan reservasi awal hingga 100-an peserta di minggu pertama publikasi. Panitia mulai lebih semangat memulai publikasi fisik via brosur, leaflet dan poster di tempat-tempat strategis dunia pendidikan.
Minggu kedua persiapan, mendung hitam melanda. Institusi Keuangan yang awalnya berminat mendukung sebagai sponsor utama, tetap abu-abu dan Panitia tidak mungkin menunggu terlalu lama. Bendera Kagama sudah dikibarkan, pantang diturunkan di tengah jalan. Tanpa didukung partner pembiayaan atau sponsor utama, acara ini harus tetap jalan. Pak Ketu tetap tenang dan memberi semangat, "tidak perlu mengharap ada sponsor utama, galang peserta sebanyak-banyaknya, Insya Allah acara dapat berjalan" pesan beliau.
Minggu ketiga, beberapa Kagamalovers mulai bersiap berlibur akhir tahun. Institusi komersial yang diberikan penawaran dukungan sponsorship parsial pun sudah mulai mengakhiri kegiatannya dan tutup di akhir tahun. Para sponsor yang diharapkan ikut bergabung untuk memberikan fasilitas karena secara signifikan dapat meringankan biaya, juga memberikan sinyal negatif. Sebuah tekanan yang berat bagi Panitia. Penggalangan peserta masih berjalan meskipun belum beranjak dari angka 150 peserta.
Minggu keempat, masih belum patah arang. Meskipun suasana liburan dan keluarga memerlukan perhatian lebih, Panitia tetap melakukan penggalangan dana dan peserta sebatas yang kami bisa. Evaluasi berjalan menunjukkan apabila acara tetap dipaksakan berjalan, maka yang terjadi adalah defisit anggaran. Panitia merapat ke kediaman Pak Ketu di awal tahun. Kemudian berhitung bahwa kami harus bersiap menerima resiko defisit alias "nombok".
Minggu kelima alias terakhir. Panitia all out, kalau toh harus defisit itu sebuah konsekuensi atas mimpi untuk mengadakan kegiatan Parenting yang berkualitas dan memuaskan audiens. Kampanye "beli satu tiket" digelar gencar di lingkungan internal Kagama. Belilah satu tiket, kemudian hadiahkan kepada kerabat/relasi sebagai amalan sedekah ilmu. Kagamaloverspun mulai mulai menunjukan solidaritasnya merespon kampanye unik ini. Di bagian penggalangan dana pun pantang menyerah tetap melakukan langkah persuasif pada para calon sponsor pendukung. Banyak sekali pihak-pihak yang secara tidak diduga dan spontan memberikan persetujuan untuk berpartisipasi di barisan sponsor hari-hari akhir menjelang acara.
Sehari menjelang acara, muka-muka pucat masih menghiasi wajah Panitia. Kerja ala spartan yang dilakoni beberapa hari sebelumnya untuk menggalang peserta dan dana hingga saat akhir membuat data tiket dan keuangan tersebar dan kompilasi data tertunda. Sehingga belum diperoleh data pasti posisi jumlah peserta dan pembiayaannya. Namun karena sudah tidak perduli lagi mau untung atau buntung, Kagamalovers tetap bisa sumringah saat Pembicara Utama Edy Wiyono atau Ayah Edy akhirnya landing di Bandara Sepinggan. Senyum tulus beliau sudah cukup menghapus lelah setelah beberapa hari berada di bawah tekanan yang luar biasa.
Menjelang petang kompilasi data dilakukan, dan yang membangkitkan semangat luar biasa adalah peserta yang awalnya ditargetkan 300 tiket, saat itu telah terjual lebih dari 450 tiket. SMS, telepon dan WhatApps rekan di bagian reservasi masih terus masuk permintaan pembelian tiket. Kapasitas maksimal Ballroom dengan formasi tempat duduk yang digunakan adalah 500 kursi. Maka Panitia akan membatasi jumlah peserta hingga angka tersebut saja.
Pada hari pelaksanaan, seluruh tekanan selama 5 minggu mempersiapkan acara dari "nol" besar, berganti menjadi kegembiraan karena mendapatkan kesempatan untuk bekerjasama dan saling mendukung dan memberikan performance terbaik bagi audiens yang hadir. Kebersamaan dan kekeluargaan Kagama Balikpapan sekali lagi sudah menghiasi aktivitas kami dan melewati ujian berat tanpa goyah. (YUN).
Salam Kagama.








 

Komentar

Postingan Populer