Kepengurusan KAGAMA Harus Dinamis

Salam Kagama.

Berikut adalah release resmi dari Website UGM tentang acara Musda Kagama Kaltim 20 April 2013.

Kepengurusan organisasi Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) diharapkan lebih dinamis dan sustainable. Salah satu langkah yang bisa dilakukan yaitu membentuk kepengurusan yang lebih ramping dengan satuan kerja lain. Hal ini ditegaskan oleh Sekjen KAGAMA, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE., pada acara Musda KAGAMA Kalimantan Timur, Sabtu (20/4) di Aula Bappeda Propinsi Kalimantan Timur.
“Dengan struktur kepengurusan yang dinamis dan ramping diharapkan para pengurus bisa bekerja maksimal dan beradaptasi dengan kondisi yang ada,”tegas Budi.
Menurut Budi keberlanjutan organisasi KAGAMA sangat penting bagi aktifitas yang dijalankan. Kiprah KAGAMA tergantung dari keberlanjutan organisasi. Apalagi kendala yang dihadapi KAGAMA saat ini kian kompleks.
“Pengurus khan harus rela tidak digaji bahkan tombok. Disamping itu ada indikasi aktifitas KAGAMA mengendur karena banyak alumni yang tidak lagi menjabat di pemerintahan. Ini harus disikapi bersama,”tambah Budi.
Para pengurus KAGAMA di daerah, kata Budi, bisa belajar dan mengadopsi kiprah perguruan tinggi di Eropa. Di sana industri menggandeng pihak perguruan tinggi dalam pengembangan riset. Mereka memanfaatkan SDM dari perguruan tinggi dan alumni karena dinilai lebih hemat dan memiliki kebaruan ilmu pengetahuan.
“Peluang seperti ini yang harus bisa ditangkap oleh KAGAMA,”imbuh Budi yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM itu.
Sementara itu Ketua DPP KAGAMA Bidang Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. Ir. Sunjoto, Dipl.HE, mengingatkan kepada KAGAMA Kaltim untuk bahu-membahu dengan alumni dari perguruan tinggi lain dalam membangun bangsa dan negara. Alumni UGM diharapkan bisa meneladani sikap-sikap dan ajaran Patih Gadjah Mada, yaitu Trisna tan satrisna (tidak pilih kasih), Haniakan musuh (meniadakan musuh), satya haprabu (taat kepada penguasa) dan Ginong prati dino (dibuat besar setiap hari).
“Alumni UGM tidak bisa sendirian tapi tetap harus kerjasama dengan alumni perguruan tinggi lain,”papar Sunjoto.




Sementara itu pada pada Musda KAGAMA Kaltim 2013 ini terpilih Dr. Ir. H. Rudy T. Koesnandar, M.F, sebagai ketua tim formatur KAGAMA Kaltim periode 2013-2017. Sebelumnya Rudy menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Daerah KAGAMA Kaltim periode 2008-2012. Selain Rudy, tim formatur terdiri dari Dra. Hj. Pudji Astuti (sekretaris) dengan anggota Drs. Abdurrahman Saleh, drg. Agung Dwi Kurianto, Sp.Pros., Dr. Syahrumsyah Asri, S.H., M.S., Ir. Ening Widiyastuti, M.Sc, dan Dodhy Achadiyat. Rudy bersama tim formatur lainnya diberikan waktu 30 hari untuk menyusun struktur kepengurusan pengurus daerah KAGAMA Kaltim 2013-2017.
Musda diikuti pengurus cabang KAGAMA dari Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutai Kartanegara dan Kutai Timur.
Dalam sambutannya Rudy mengakui kepengurusan KAGAMA Kaltim periode 2008-2012 menghadapi banyak tantangan seperti mutasi kedinasan dari pengurus yang keluar dari Kaltim hingga permasalahan hukum.
“Semoga pengurus yang baru nantinya bisa lebih aktif dan mengangkat nama UGM dalam membangun Kaltim,”kata alumnus S1 Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1978 itu (Humas UGM/Satria AN).






Komentar

Postingan Populer